Neurodermatitis
1.
Pengertian
Neurodermatitis adalah suatu peradangan menahun pada
lapisan kulit paling atas yang menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan
bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan berwarna lebih gelap, dengan
bentuk lonjong dan tidak beraturan. Disertai gejala garis kulit tampak menonjol
(likenifikasi), akibat garukan atau gosokan berulang karena berbagai rangsangan
pruritogenik.
Neurodermatitis adalah suatu kondisi medis yang
ditandai dengan munculnya kulit yang keras, kering dan hiperpigmentasi dengan
batas bercak yang jelas sebagai akibat garukan yang berkepanjangan. Biasanya
kondisi ini muncul sebagai suatu iritasi kulit yang kronis atau gatal sekali
sehingga orang akan terus menerus menggaruknya, sehingga kulit menjadi tebal
dan gatal-gatal menjadi semakin parah sehingga orang tersebut akan lebih sering
menggaruknya. Lesi ini paling sering muncul pada daerah kulit yang mudah
dicapai seperti kulit kepala, leher, dan lengan atau bagian kulit yang mudah dicapai
untuk di garuk.
Keadaan ini tidaklah menular tetapi mempunyai
beberapa penyebab yang memungkinkannya. Umumnya kondisi ini lebih sering
terjadi pada wanita, dengan awal kemunculannya pada usia antara 30 dan 50
tahun. Prognosis umumnya baik dengan lesi dan kegatalan akan sembuh melalui
pengobatan, asalkan pasien berhenti memperburuk lesi tersebut. Namun, dengan
memperhitungkan bahwa kondisi ini mempunyai sifat menjadi kronis dan rekuren
dengan sendirinya, maka disarankan untuk melakukan konsultasi dengan seorang
dokter ahli.
2.
Tindakan
a.
Jangan menggaruk
kulit yang gatal
Menggaruk akan area yang
gatal akan memperparah kondisi. Area tersebut akan menjadi lebih luas.
b.
Hindari kondisi
lembab
Kondisi yang lembab
dapat menyebabkan rasa gatal menjadi kambuh.
c.
Hindari pemicu
Neurodermatitis adalah
kondisi yang kronis dan terjadi secara menahun. Biasanya ada fase dimana rasa
gatal atau geja yang timbul mereda dan meningkat. Pelajari apa-apa saja yang
terjadi sebelum rasa gata yang anda alami meningkat. Gejala dapat timbul oleh
makanan-makanan yang mengandung protein tinggi seperti putih telur. Makanan yang
lain berupa jenis makanan yang dapat menyebabkan alergi. Seperti jenis daging
tertentu, juga mie instant, dan sebagainya.
d.
Konsultasi dengan
dokter ahli secara berkala.
0 komentar:
Posting Komentar